Jumat, 03 Oktober 2014

ULANGAN HARIAN 1

Warga Rela Antre sejak Subuh demi Kupon Daging

Sabtu, 4 Oktober 2014 | 10:31 WIB
 
Kompas.com/Ari Himawan Sarono Warga melintas di Antrian kupon daging kurban di halaman Masjid Agung Kota Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (4/10/2014). Banyak diantara mereka yang membawa serta anak balitanya.


TEGAL, KOMPAS.com — Ribuan warga kurang mampu sejak Sabtu (4/10/2014) pagi mengantre kupon daging kurban di Masjid Agung Kota Tegal, Jawa Tengah. Banyak di antara warga yang mengantre sambil membawa anaknya yang masih balita.

Kuswaliyah (40), warga Kelurahan Randugunting, Tegal Selatan, Kota Tegal, datang bersama anaknya yang masih berumur tiga tahun sejak subuh. Dirinya mengaku datang lebih awal karena takut tidak kebagian. Panitia mulai membagikan kupon daging kurban pada pukul 08.00 pagi.

"Biasanya sih mendapat setengah kilogram daging. Kalau kenapa saya bawa anak ya karena di rumah sepi, bapaknya kerja," ujar Kuswaliyah sambil mengantre.

Ketua Pengurus Masjid Agung Kota Tegal Ahmadi mengatakan, tahun ini cara pembagian kupon daging kurban untuk antrean berbeda dengan sebelumnya. Untuk antrean pria dan wanita dipisah dengan dijaga puluhan polisi di dua pintu masuk masjid.

"Alhamdulillah dengan cara dipisah bisa mengantisipasi kericuhan, antrean juga lebih tertib," jelas dia.

Menurut Ahmadi, selain antrean yang dipisah antara pria dan wanita, panitia juga memasang pagar besi agar tidak terjadi desak-desakan. Tahun ini, sebanyak 2.000 kupon dibagikan kepada warga kurang mampu.

"Warga yang mengantre tidak hanya dari Kota Tegal, banyak dari mereka dari Kabupaten Tegal dan Brebes," imbuh Ahmadi.



REGINA ALYA


OPINI :

    Saya setuju dengan berita diatas karena pemerintah sudah mengadakan bantuan kupon daging untuk masyarakat yang kurang mampu.Dan masyarakat yang kurang mampu pun bisa menikmati daging kurban, karena bagi mereka yang kurang mampu membeli daging itu sangat kesulitan,untuk makan sehari-hari pun mereka sulit apa lagi untuk membeli daging .
     Dengan di pisah anteran pria dan wanita jika berdampak baik ya seharusnya selalu di lakukan setiap tahun ,pada hari raya idul adha agar tidak ada kericuan atau korban yang terinjak-injak. Dari peristiwa ini masyarakat juga belajar bersabar dan tidak emosi . Pada gambar diatas sudah terlihat masyarakat berbaris dengan cukup tertib , dan tidak ada kericuhan yang terjadi , karena para polisi sudah mengatur dan menjaganya dengan baik.
  Sebaiknya para ibu juga tidak membawa anaknya yang masih dibawa umur takutnya sang anak akan sesak nafas karena halaman itu penuh dengan orang dewasa. Dan sulit masuknya oksigen yang  dihirup oleh anak balita.Lebih baik anak balita ditinggal dirumah saja,agar tidak terjadi peristiwa buruk pada anak itu . 
Para ibu juga harus memikirkan nyawa anaknya , jangan hanya memikirkan kupon daging , nyawa anak balita lebih penting .
UIYUJHDHH