Jumat, 26 September 2014

JURNALISTIK

 HARDNEWS

Ratu Kidul hanya simbol legitimasi politik Raja Mataram saja?
Merdeka.com - Cerita Ratu Kidul tidak bisa dikatakan hanya mitos belaka. Pada kenyataannya, kemunculan Ratu Kidul juga dituliskan dalam Kitab Babad Tanah Jawi dan juga serat Wedotomo.

Menurut pengamat budaya Jawa, Purwadi, meski tidak diketahui kepastiannya, namun Ratu Kidul banyak muncul dalam literasi jawa.

"Saya tidak memposisikan itu sebagai mitos, tapi kalau menilik literasi, Ratu Kidul itu ada," kata Purwadi, saat berbincang dengan merdeka.com, beberapa waktu lalu.

Bahkan dalam beberapa kitab dan foklor, Ratu Kidul adalah sosok yang berjasa membantu Panembahan Senopati untuk mendirikan kerjaan Mataram pertama.

Cerita itu diamini Nur, juru kunci Cepuri Parangkusumo, yang merupakan tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Rati Kidul. Karena jasa Ratu Kidul, maka setiap bulan Rajab akhir, diadakan ritual labuhan sebagai wujud terima kasih karena telah membantu leluhur kerjaan mataram mendirikan kerajaan.

"Ratu Kidul lah yang membantu Panembahan Senopati mendirikan kerjaan Mataram," katanya.

Di sisi lain, cerita tentang Ratu Kidul sebagai istri Panembahan Senopati secara simbolik bisa dilihat hanyalah sebuah legitimasi kekuasaan politik untuk mendirikan kerajaan. Menurut Purwadi, dalam tradisi Jawa, seorang raja merupakan titisan dari Dewa. Karena itu seorang raja haruslah seorang yang memiliki kekuatan bagai dewa dan bisa menaklukkan alam.

Ratu Kidul pun merupakan penguasa laut selatan di sepanjang Jawa yang bisa dilihat sebagai simbol kekuatan alam yang besar.

"Kalau ceritanya Ratu Kidul kemudian menjadi istri Panembahan Senopati, bisa jadi itu menjadi legitimasi kekuasaan politik, Ratu Kidul menjadi simbol alam semesta yang memberikan restu pada Panembahan Senopati. Tapi pendapat itu terlalu diskriminatif bagi orang yang percaya, dan saya tidak ingin menghakimi," jelas Purwadi.

Terlepas dari apakah Ratu Kidul hanya simbol atau memang benar ada, Purwadi pun berpendapat cerita ini menjadi sumber kekayaan kebudayaan. Pemaknaan atas cerita tersebut dikembalikan kepada masyarakat.

"Kalau itu diyakini benar dan hayati oleh orang, atau pun ada yang menganggap sebagai mitologi, kita ambil hikmahnya saja," pungkasnya.

Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/ratu-kidul-hanya-simbol-legitimasi-politik-raja-mataram-saja.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar